Mantan Pemimpin Sony Interactive Shawn Layden – Melihat perkembangan industri video game di masa ini nampak bahwa komunitas mengalami penurunan kepercayaan terhadap developer game. Bahkan kerap kali dijumpai banyaknya respon negatif dan kritik tajam yang dilemparkan kepada mereka.
Melihat fenomena ini, Mantan Pemimpin Sony Interactive Entertainment (SIE) menyatakan terjadi penurunan Kreativitas pada industri game modern. Adapun faktor utamannya karena publihser hanya fokus masalah monetisasi di game buatan mereka.
Alasan Mantan Pemimpin Sony Interactive Sebut Kreativitas Industri Video Game Menurun
Shawn Layden selaku Mantan Pemimpin Sony Interactive Entertainment yang juga dikenal sebagai mantan bos PlayStation, berpendapat bahwa “kehancuran kreativitas” dalam industri game saat ini disebabkan oleh anggaran produksi yang membengkak dan para publisher yang enggan mengambil risiko untuk bereksperimen dan menghasilkan sesuatu yang unik.
https://linkpbn.my.id/
https://permata.fun/
https://masdeblenk.my.id/
https://f1zr.online/
https://vapeku.my.id/
https://pointblank.store/
https://funky.my.id/
https://viat.my.id/
https://ferari.shop/
https://socer.my.id/
https://bolasport.my.id/
https://rajabacklink.shop/
https://khemer.my.id/
https://uangbat.my.id/
https://bilyar.my.id/
https://megaway.my.id/
https://korekapi.my.id/
https://sistemlink.my.id/
https://blogrol.my.id/
https://portalmedia.my.id/
https://rangga.blog/
https://bankok.site/
https://losarang.online/
https://hidrolik.online/
https://losarang.store/
https://loveheart.site/
https://bigolive.fun/
https://bigogacor.online/
https://komputer.fun/
https://ojol.online/
https://kofbola.online/
https://domainku.fun/
https://mediaindo.shop/
https://tulisaza.online/
https://tulisanku.fun/
https://backlinkmedia.site/
https://danaku.site/
https://www.danasol.my.id/
https://www.gopaypinjol.my.id/
https://skatermahjong.org/
https://mediabacklink.net/
https://www.linkgame.ac.id/
https://seomahjong.id/
https://linkmahjong.id/
https://bonanzacasino.id/
Dalam sebuah forum diskusi di acara Gamescom Asia, Shawn Layden mengenang pengalamannya selama tiga dekade di raksasa konsol tersebut.
Pada masa itu, Layden mengaku lebih sering melihat game yang sedang dikembangkan tanpa adanya pertanyaan-pertanyaan yang condong berorientasi bisnis seperti, “Apa skema monetisasinya?”, “Bagaimana rancangan pendapatan berkelanjutannya?”, ataupun “Apa mekanisme langganannya?”
Dulu saat mengembangkan sebuah game, Kami hanya menanyakan pertanyaan sederhana seperti apakah game ini menyenangkan? Apakah kami menikmati waktu bermain game ini? Jika jawabannya iya, maka proyek itu akan mendapatkan lampu hijau.
Dulu, kami tidak terlalu memikirkan hasil akhir, terlepas itu baik atau buruk. Tentu saja, pada saat itu membuat game tidak memerlukan biaya hingga jutaan dolar. Jadi toleransi risiko kami cukup tinggi.Shawn Layden, Mantan Pemimpin Sony Interactive Entertainment
Layden menjelaskan bahwa salah satu faktor perubahan besar ini adalah anggaran untuk produksi game yang kini bisa mencapai ratusan juta dolar.
PlayStation sendiri menghabiskan lebih dari $200 juta untuk pengembangan game seperti Horizon: Forbidden West dan The Last of Us Part 2. Itu belum termasuk biaya pemasaran. Oleh karena itu, penerbit lebih mencari game yang dipastikan dapat menghasilkan keuntungan besar.
Anda akan melihat lebih banyak game sekuel dan tiruan, karena divisi keuangan yang mengendalikan anggaran berkata:
Jika Fortnite menghasilkan untung besar dalam waktu tertentu, maka tiruan Fortnite kita juga bisa menghasilkan untung dalam waktu yang sama.Shawn Layden, Mantan Pemimpin Sony Interactive Entertainment
Imbas dari fenomena Layden melihat adanya kemunduran besar dari segi kreativitas dalam game saat ini, disebabkan banyak studio yang lebih fokus mengejar keuntungan yang besar dengan cepat dan stabil dibandingkan menciptakan sesuatu yang baru dan menyenangkan bagi konsumen.
Game Indie Hadir Sebagai Alternaif
Meskipun demikian, Layden tidak menutup mata terhadap banyaknya game berkualitas yang dirilis saat ini. Ia mengakui bahwa game indie yang berkualitas masih menjadi penerang, namun menyesalkan bahwa game di antara blockbuster besar seperti GTA dan game indie kecil nyaris tidak ada lagi.
Dulu, penerbit seperti THQ dan studio AA lainnya mengisi celah tersebut dengan game yang beranggaran rendah namun sangat kreatif. Kini, industri ini hanya diisi hanya antara game indie kecil atau blockbuster besar yang bisa menyebabkan kebangkrutan jika tidak terjual dalam jumlah besar.
Tren ini juga terlihat dari judul yang telah dirilis oleh PlayStation dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya mereka menerbitkan hits besar seperti Uncharted 4 bersama dengan game yang lebih ramping dan unik seperti The Last Guardian atau Fat Princess Adventures.
Namun, hal tersebut hampir tidak terjadi lagi kecuali untuk game seperti Astro Bot, yang hadir menjadi pembeda dan bahkan bisa dibilang anomali dengan pesonanya yang khas.